Tetap terkini dengan wawasan bisnis kami, tips ahli, dan berita industri. Tingkatkan pengetahuan Anda dengan tren dan strategi terbaru untuk kesuksesan bisnis.
Waktu Publikasi Jumat, 23 Desember 2022 | Terakhir Diperbarui lebih dari 2 tahun yang lalu
Komisi I DPR RI telah menyetujui anggaran untuk BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) tahun 2023 sebesar Rp 624.371.483.000. Nantinya anggaran tersebut akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan manajemen program siber dan juga keamanan dan ketahanan siber dan sandi negara.Â
Anggaran sebesar ini nantinya akan memperkuat pertahanan siber negara dari para penjahat siber. Sebelumnya, Indonesia pernah berulang kali mengalami serangan siber, BSSN mencatat per bulan April 2022 serangan siber di Indonesia telah mencapai angka 100 juta kasus, dan Sebagian besar menyerang situs web penting pemerintah Indonesia.Â
Kejahatan siber sendiri atau cybercrime adalah tindakan ilegal yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, dengan menggunakan teknologi informasi dan jaringan komputer. Kejahatan siber dapat merugikan individu, perusahaan, maupun negara. Kejahatan siber juga dapat dilakukan secara online maupun offline.
Contoh kejahatan siber yang telah terjadi di Indonesia kemarin adalah kebocoran data pribadi masyarakat oleh salah satu akun bernama Bjorka. Bjorka sendiri telah membocorkan beberapa data penting negara dan masyarakat Indonesia dan pastinya telah membuat kerugian dari beberapa pihak. Data yang pernah dibocorkan oleh Bjorka sendiri adalah data pelanggan Indihome, data registrasi SIM Card, membocorkan data KPU (Komisi Pemilihan Umum) sampai daftar surat presiden dan menyebarluaskan informasi pribadi pejabat publik indonesia.
Hal inilah yang mendorong pemerintah di Indonesia mengeluarkan anggaran sebesar Rp 624M untuk menjaga data-data penting negara. Karena kejahatan siber dapat merugikan negara secara finansial maupun reputasi. Oleh karena itu, pemerintah tidak setengah-setengah dalam mengambil keputusan dan membuat anggaran yang tinggi untuk mengamankan data individu maupun negara.
Tetapi apakah pengamanan siber memerlukan anggaran sekitar 5M perbulan? Tentu saja tidak. Untuk mencegah kejahatan siber sendiri, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, seperti menggunakan sandi yang kuat, menggunakan autentikasi dua faktor (2FA), menjaga keamanan jaringan, mengupdate perangkat lunak, melakukan backup data, dan menghindari phishing.
Selain itu gunakanlah keamanan perangkat lunak yang terupdate seperti antivirus, firewall, dan IDS (Intrusion Detection System). Kemudian juga gantilah password atau sandi Anda secara berkala, hal ini dapat membuat akun Anda tidak dapat dibajak atau diambil data pribadi Anda. Berikutnya jagalah kerahasiaan informasi pribadi Anda, janganlah memberikan nomor kartu kredit ataupun nomor rekening Anda ke sembarang situs atau website.
Jasnita sebagai perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi, pastinya sudah memiliki beberapa jenis keamanan yang telah dijelaskan sebelumnya. Dengan salah satu solusi keamanan siber milik Jasnita, perusahaan tidak perlu khawatir akan serangan hacker atau phising. Perangkat keamanan ini dapat digunakan mulai dari perusahaan kecil hingga besar, mulai dari 2 Juta Rupiah perbulannya dengan sistem berlangganan. Dengan begini, Anda dapat membuat perusahaan dan pelanggan Anda merasa lebih aman, lebih bersiap akan masa depan.Â
Jika Anda tertarik untuk bekerja sama dengan Jasnita, segeralah hubungi kami melalui email di sales@jasnita.co.id atau melalui aplikasi WhatsApp di 0811-1901-5555 kami menyediakan segala kebutuhan komunikasi perusahaan Anda.